a:hover { text-decoration:blink; background:url(http://4.bp.blogspot.com/_yqzcBmyK-mo/TQoQiCZ0nuI/AAAAAAAABLU/d_28pRsm7XM/s1600/blink.gif); }

Jumat, 07 Oktober 2011

Sahabat dan Kesedihan by Ayu Shinta Dewi

Salam Cineas....

Siang hari seusai pulang sekolah seorang anak perempuan bernama  Nita duduk termenung di depan teras rumahnya. Dengan tatapan kosong , wajahnya seolah selalu terlihat sedih karena teringat akan suatu hal . Keceriaan yang dulu ada, seolah sekarang tak pernah terlihat lagi.
                Seorang wanita separuh  baya yaitu ibu Nita yang akhir-akhir  ini melihat perilaku anaknya nampak cemas dan kawatir akan kondisi mental yang sedang dihadapi sang anak, Wajahnya nampak mengerutkan kening ketika melihat anaknya saat itu. Dan wanita itu berjalan menghampiri anaknya dan terjadilah perbincangan antara ibu dan anak ini.
Ibu         :  “sudahlah Nita” ( sambil membelai rambut anaknya )
Nita        : ( menoleh dan memandang ibunnya dengan mata berkaca-kaca )
Ibu         : “kematian Rico memang sudah takdir” (sambil tersenyum memberi semangat kepada Nita )
Nita        : “ Tetapi bu ....  hidupku terasa berbeda semanjak kematian Rico”
Ibu         : “ Nit, ( sambil tersenyum ) ikhlaskan saja kepergiannya.... “
Nita        : “ Tapiiii buuuu ......”
Ibu         : “Ssssttttt ... dengarkan ibu ,ikhlaskan saja Rico agar dia tenang disisinnya. Kamu boleh mengingatnya tetapi jangan dengan kesedihan yang berlebihan. Karena itu tidak baik ..
Nita        : “ Iya buu ...” ( sambil menahan tetesan air matannya yg jatuh )
Ibu         : (tersenyum dengan mengelus pundak anaknya)
Nita        : ( Nitapun meneteskan air mata , diapun berdiri dan bergegas ke kamar dengan tetesan air mata yang tak bisa di bendungnya lagi)

Seorang ibupun mengeluh dengan keadaan anaknya yang sekarang dan diapun  bertanya - tanya:
                “ Ya Allah, kenapa sekarang anakku menjadi  seperti ini? Mukannya selalu nampak sedih, kecerian dan senyum yang selalu diperlihatkannya sudah hilang memang semenjak kematian Rico sahabatnya Nita benar-benar  terpukul dan dia mulai berperilaku seperti ini.

........ sesampai di kamar
                Nita tak kuasa menahan isak tangisnya lalu kemudian dia membujurkan badannya di tempat tidur. Dalam isak tangisnya Nita bertanya tanya ..
Ya Allah? Kenapa ini harus terjadi pada Rico sahabatku? Kenapa kau begitu cepat mengambilnya? Dan mengapa harus Rico ya Allah? L
 Nita tiba-tiba teringat akan masa lalunnya yang dia lewati bersama-sama dengan Rico.
Nita dan Rico memang bersahabat sejak kecil hingga Mereka SMA, meraka selalu bersama. Rico adalah anak yang berkepribadian periang dan humoris. Ia mampu menghibur siapa saja yang sedang sedih . Ia juga mampu memberikan kejutan yang tak terduga kepada teman-temannya.
Semenjak akhir kelas 3 SMP, Rico sering mengeluh kesakitan.  Tapi ia tidak pernah memperlihatkan dan seolah  ia nampak sehat-sehat saja di depan teman-temannya.
Hingga suatu hari dia mendadak pingsan di kelas, teman-temanpun membawannya ke UKS. Beberapa jam kemudian Ricopun sadar dan merasa kesakitan pada bagian kepalannya. Akhirnya petugas UKS menyarankan Rico untuk pergi ke dokter. Namun, karena keadaan ekonomi keluargannya Rico tidak mampu untuk pergi ke dokter. Ia hanya mampu untuk periksa dan meminta obat di puskesmas.
Setelah Nita mengetahui bahwa Rico disarankan ke dokter Nita pun berinisiatif untuk membantu sahabatnya ini untuk periksa ke dokter. Maklum saja memang keadaan ekonomi Nita berbanding terbalik dengan keadaan ekonomi Rico.
Beberapa saat kemudian, setelah Rico di periksa oleh dokter terjadilah percakapan antara keduannya..
Rico        : “Bagaimana dok hasil pemeriksaannya?”
Dokter  : “Begini nak .....”
Rico        : “Saya sehat-sehat sajakan dok?” (sambil menanpakkan wajah tegang)
Dokter  : “Sebenarnya .....”
Rico        : “Kenapa dok?” (wajahnya makin tegang)
Dokter  : “Yang tabah ya nak, sebenarnya kamu mengidap penyakit kanker otak stadium lanjut yang sudah parah.”
Rico        : “Apa dok” (sambil menangis)
Dokter  : “Ya, tabakanlah dirimu nak. Dan kalo bisa kamu segera di opname”
Rico        : “Ya dok, dok ...”
Dokter  : “Iya ada apa?”
Rico        : “Tolong ini semua rahasiakan pada sahabat saya yang sedang menunggu di luar itu dok, saya tidak mau membuatnya sedih.”
Dokter  : “Ya, baiklah....”
Rico        : (tersenyum dan mengusap air matannya)
                Setelah percakapan itu Rico dan dokterpun keluar dari ruang pemeriksaan. Nitapun
Bergegas menuju arah dokter dan Rico. Kemudian terjadilah percakapan berdurasi pendek.
Nita        : “gimana Ric hasil pemeriksaannya?” (sambil menampakkan wajah tersenyum)
Rico        : (hanya membalas dengan senyuman)
Nita        : (dalam hati berkata: sepertinya ada yang di sembunyikan rico dariku)
Dan entah mengapa dokter tiba-tiba menjawab pertanyaanku ....
Dokter  : “Rico gpp kok, dia hanya kecapekan dan butuh di opname beberapa hari untuk beristirahat total agar dapat kembali melakukan aktifitasnya”
Nita        : “Oh yasudah ...
mulai kapan bisa di opnamennya dok?”
Dokter  : “Secepatnya kalo bisapun besok”
Nita        : “Baiklah terimakasih dok”
Dokter  : “Ya, jangan lupa tebus resep obat ini untuk Rico”
Nita        : “Iya”
Rico        : “terima kasih dok” (sambil tersenyum)

Dalam perjalanan pulang, setelah menebus obat Rico mengucapkan terima kasih kepada Nita.
Rico        : “Nit?”
Nita        : “Iya?”
Rico        : “terima kasih banyak iya nit , kamu udah mau membantuku periksa ke dokter” ( dengan senyuman dan mata yang berkaca-kaca)
Nita        : “sama-sama Ric, ini gunanya sahabat kok (sambil menepuk punggung Rico)
                Esoknya Nita mengantar Rico untuk di opname. 3 hari kemudian aku menerima
kabar bahwa, Rico telah meninggal. Saat mendengar kabar itu, perasaanku campur aduk,
bingung, terkejut, sedih, tak percaya, dll.
                Nita bergegas ke rumah sakit untuk memastikan kabar itu. Sesampai di rumah sakit
Nita merasa lemas ketika melihat Rico sudah terbujur kaku. Air matanya seakan menetes dengan
sendirinnya dan tidak dapat berhenti.  Saat itu jugalah dia sadar ...



.......setelah teringat masa lalunnya Nitapun mulai sadar bahwa selama ini kelakuannya salah dan
tidak baik. Akhirnya dia mampu menenangkan dirinya dan Nitapun mendoakan Rico :
Nita        : “ Ya Allah maafkan perilakuku selama ini, aku sudah berperilaku buruk selama ini. Ya Allah aku sudah menganggapnya sebagai kakak ku sendiri dan selalu merasa bahagia, bila berada di dekatnya. Canda, tawa, dan tangisan semuannya kulalui bersamannya . hmmmm ....
Yasudalah, ya Allah berikan ketabahan untuk hatiku mengikhlaskan kepergiannya. Semoga dia
tenang disana, aku janji tidak akan sedih lagi agar dia juga bahagia disana.
Amin.
 Seusai renungan itu Nita sadar bahwa perilakunnya selama ini salah. Nita bergegas keluar
kamar dan mencari ibunya untuk meminta maaf atas perilakunya selama ini. Dan Nitapun bertemu ibunnya di dapur secara spontan dia langsung memeluk ibunnya sambill meminta maaf.
                Sejak saat itu Nita kembali menjadi Nita yang periang dan penuh senyum.
~ THE END ~

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...